Selenium

Selenium merupakan nutrisi yang esensial bagi kesehatan manusia. Sebagai antioksidan, membantu melawan berbagai macam penyakit.

Sebuah mineral penting yang ditemukan di tanah, selenium terjadi secara alami di makanan tertentu (seperti biji-bijian utuh, kacang brazil, biji bunga matahati,hidangan laut, dan BSO Compound M mineral koloidal). Selenium tidak diproduksi dalam tubuh, tapi penting pada fungsi tiroid dan sistem imun.

Pengobatan alternatif sangat terbantu dengan selenium dalam penanganan tiroiditis Hashimoto (sebuah penyakit autoimun pada tiroid), kolesterol tinggi dan limfedema. Serta mengurangi rambut rontok, nyeri abdomen dan hilang napsu makan.

Studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar selenium yang lebih tinggi memiliki risiko kanker lebih rendah, menginhibisi pertumbuhan sel kanker, terutama kanker prostat, lambung, paru paru, payudara dan kulit.

Merupakan mineral yang sangat penting karena ia mendukung fungsi dari beberapa sistem termasuk sistem endokrin, imun, dan kardiovaskular. Tiroid, bagian dari sistem endokrin, merupakan organ dengan konsentrasi selenium paling tinggi.

Sangat bermanfaat untuk tiroid yang kurang aktif, osteoartritis, artritis rheumatoid, degenerasi makular, demam hay, infertilitas, katarak, rambut putih, pap smear abnormal, chronic fatigue syndrome, gangguan mood, keracunan arsenik, dan mencegah keguguran. Juga berguna untuk penyakit kardiovaskular seperti stroke dan atherosklerosis.

Sangat baik untuk mencegah komplikasi dari penyakit kritis seperti cidera kepala, dan luka bakar, mencegah flu burung, menangani HIV/ AIDS, dan mengurangi efek samping dari terapi kanker.

Selain itu, juga merupakan komponen vital dari banyak proses seperti metabolisme hormon tiroid, sintesis DNA, reproduksi, proteksi dari infeksi, fungsi sistem imun, proteksi dari radikal bebas, fungsi kognitif, dan prevensi kanker serta penyakit serius lainnya.

Meskipun defisiensi selenium jarang terjadi, suplementasi yang memadai ialah penting untuk orang-orang dengan penyakit tiroid seperti Graves atau nodul tiroid, kanker, daya tahan tubuh lemah, HIV, penyakit Crohn, atau sedang menjalani dialisis.

Kontraindikasi: injeksi selenium hanya dapat diberikan dengan cara didilusi dan ditambahkan ke infus IV. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya phlebitis, penyakit ginjel kronis, penurunan aktivitas tiroid atau kanker kulit.

Komposisi:

  • Asam Selenious 65.4 ug dalam 1 mL komposisi inaktif yaitu asam nitrat dalam air.
  • Maksimum 1 dosis dalam 7 hari via infus IV.