DSC03232-1
Pemeriksaan Penanda Tumor

Pemeriksaan Penanda Tumor

Rp. 6.235.000

Pemeriksaan dilakukan sesuai kebutuhan dan keluhan pasien. Jarang sekali satu pasien memerlukan semua pemeriksaan dibawah ini. Harga berlaku untuk tiap jenis pemeriksaan. Lama hasil keluar tergantung jenis pemeriksaan.

Sebelum, selama dan setelah terapi, untuk mendeteksi antigen kanker di dalam darah atau untuk memonitor penyebaran tumor, seperti:

AFP (Alfa-fetoprotein) merupakan penanda tumor yang dirancang untuk membantu mendeteksi dan mendiagnosis kanker pada hati, testis dan ovarium. Pemeriksaan ini seringkali diminta untuk memonitor pasien dengan penyakit hati kronis seperti sirosis, hepatitis B kronis atau hepatitis C karena mereka memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker hati. Petugas medis mungkin akan meminta pemeriksaan AFP bersamaan dengan pemeriksaan pencitraan untuk deteksi kanker hati pada stadium dini yang lebih mudah ditangani.

CA-125 (Antigen kanker CA-125): CA-125 merupakan protein yang ada pada permukaan sel-sel kanker ovarium. CA-125 juga digunakan untuk mengawasi penanganan atau mendeteksi terulangnya kanker ovarium. Pada umumnya tidak digunakan untuk skrining karena kadar antigen ini dapat meningkat pada kondisi-kondisi seperti menstruasi normal, kehamilan, endometriosis, dan penyakit peradangan pelvik. CA-125 juga dapat terdeteksi pada kanker lain seperti kanker pankreas, hati, usus besar, payudara, endometrium, tuba falopi, gastrointestinal, dan paru-paru. CA-125 tidak dimaksudkan untuk pemeriksaan skrining.

CA 15-3 (Antigen kanker CA 15-3): CA 15-3 diproduksi oleh sel payudara. Peningkatannya dikaitkan dengan kanker payudara. Pada kanker payudara stadium awal, penanda tumor ini jarang meningkat, maka pemeriksaan ini lebih sering digunakan untuk mendeteksi rekurensi atau kembalinya kanker payudara. CA 15-3 juga dapat meningkat pada adenokarsinoma ovarium, paru-paru, usus besar dan pankreas. Kondisi-kondisi non-kanker seperti sakit radang pelvis, hepatitis, kehamilan dan laktasi juga dapat meningkatkan CA15-3.

CA 19-9 (Antigen kanker CA 19-9): Untuk pasien dengan karsinoma pada saluran pencernaan atau intra-abdomen seperti kanker kolorektal, kanker pankreas, kanker lambung, dan kanker kandung empedu. Tidak semua pasien dengan kanker pankreas mengalami peningkatan CA 19-9.

CA 72-4 (Antigen kanker 72-4): penanda tumor yang paling sensitif untuk kanker digestif. CA 72-4 pada umumnya merupakan penanda penyakit lanjut, sehingga tidak disarankan untuk deteksi penyakit stadium dini. Setelah proses penanganan, CA 72-4 dapat digunakan untuk memonitor rekurensi atau penyebaran pada kasus-kasus tersebut seperti pada sebelum dan sesudah operasi. Peningkatan CA 72-4 banyak ditemukan di pasien kanker lambung, tapi juga bisa ditemukan pada penyakit ringan seperti pneumonia, pankreatitis, sirosis hati dan kista ovarium. Pemeriksaan ini memiliki tingkat spesifisitas tinggi untuk diagnosis penyakit jinak.

CEA (Carcinoemobyonic Antigen) merupakan pengukuran plasma darah. CEA sangat tidak spesifik dan dapat meningkat pada banyak jenis kanker seperti kanker gastrointestinal, kolorektal, ovarium, kandung kemih, serviks, lambung, ginjal, paru-paru, pankreas, hati, prostat, tiroid, melanoma, limfoma dan payudara. Kondisi non-kanker seperti sirosis atau sakit maag, kondisi radang usus seperti kolitis atau diverkulitis juga dapat meningkatkan CEA.

SCC (Squamous Cell Carcinoma Antigen): pertama kali diidentifikasi pada kanker serviks. Merupakan sebuah penanda untuk kanker sel skuamosa yang dapat terjadi di serviks, kepala dan leher, paru-paru dan kulit. Kadar SCC dapat digunakan untuk menentukan stadium karsinoma dan untuk melihat respon terhadap penanganan.

Penanda tumor lain yang tidak tertulis disini juga tersedia atas permintaan.