DSC03232-1
Layanan Dokter Premium
Insomnia

Layanan Praktik Umum
Insomnia / Masalah Tidur

Biaya Program Penyembuhan Menyeluruh : Rp. 3.700.000 - 20.000.000
+ Program Penyembuhan Insomnia : Rp. 600.000 - 2.000.000

Tergantung Diagnosa & Perawatan yang dibutuhkan.

Diagnosa

Umumnya dilakukan melalui wawancara dengan pasien. Saat ini belum tersedia di Bali beberapa aplikasi teknologi tinggi, seperti Overnight Oximetry, Polysomnography (PSG), Titration with Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), Multiple Sleep Latency Testing (MSLT), atau Actigraphy.

Tetapi analisis yang paling efektif dan produktif mungkin berasal dari Sleep Diary, atau Sleep Log sederhana.

Menentukan Penyebabnya

Ada banyak jenis gangguan tidur. Beberapa mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan mendasar lainnya.

1) Insomnia. Insomnia mengacu pada ketidakmampuan untuk tertidur atau untuk tetap tidur. Ini bisa disebabkan oleh jet lag, stres dan kecemasan, hormon, atau masalah pencernaan. Ini mungkin juga merupakan gejala dari kondisi lain. Insomnia sangat umum, paling umum di antara orang dewasa dan wanita yang lebih tua. Insomnia berpotensi menyebabkan:

  • depresi
  • kesulitan berkonsentrasi
  • sifat lekas marah
  • penambahan berat
  • gangguan kinerja kerja atau sekolah

Insomnia diklasifikasikan sebagai:

  • Kronis, ketika insomnia terjadi secara teratur selama minimal 1 bulan
  • Berselang, saat insomnia terjadi secara berkala
  • Sementara, ketika insomnia berlangsung hanya beberapa malam pada suatu waktu

2) Apnea Tidur ditandai dengan jeda pernapasan saat tidur. Ini adalah kondisi medis serius yang menyebabkan tubuh menyerap lebih sedikit oksigen, yang mengakibatkan gangguan tidur.

Apnea Tidur diklasifikasikan sebagai:

  • Apnea tidur obstruktif, dimana aliran udara terhenti karena ruang jalan napas terhambat atau terlalu sempit.
  • Apnea tidur sentral, masalah tentung koneksi antara otak dan otot yang mengontrol pernapasan.

3) Parasomnia adalah golongan gangguan tidur yang menyebabkan gerakan dan perilaku abnormal selama tidur. Mereka termasuk:

  • tidur berjalan
  • mengigau
  • mengerang
  • mimpi buruk
  • mengompol
  • menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang (sering dikaitkan dengan parasit di usus atau tubuh)

4) Restless leg syndrome (RLS) adalah kebutuhan yang sangat besar untuk menggerakkan kaki. Desakan ini terkadang disertai dengan sensasi kesemutan di kaki. Meskipun gejala ini dapat terjadi pada siang hari, gejala ini paling umum terjadi pada malam hari.

RLS sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit Parkinson, yang sering disebabkan oleh paparan vaksin dan antibiotik.

5) Narcolepsy ditandai dengan “serangan tidur” yang terjadi saat terjaga – kelelahan ekstrem yang tiba-tiba dan langsung tertidur tanpa peringatan.

Gangguan tersebut juga dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk bergerak tepat setelah bangun tidur. Meskipun narkolepsi dapat terjadi dengan sendirinya, hal ini juga terkait dengan gangguan neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis. Gejalanya berbeda tergantung pada tingkat keparahan dan jenis gangguan tidur. Mereka juga dapat bervariasi ketika gangguan tidur disebabkan oleh kondisi lain.

Gejala umum gangguan tidur meliputi:

  • kesulitan tertidur atau terlelap
  • kelelahan siang hari
  • dorongan kuat untuk tidur siang di siang hari
  • pola pernapasan yang tidak biasa
  • dorongan yang tidak biasa atau tidak menyenangkan untuk bergerak saat tertidur
  • gerakan yang tidak biasa atau pengalaman lain saat tidur
  • perubahan jam pola tidur/bangun
  • lekas marah atau kecemasan
  • gangguan kinerja di tempat kerja atau sekolah
  • kurangnya konsentrasi
  • depresi
  • penambahan berat badan

Kondisi, penyakit, dan kelainan yang menyebabkan gangguan tidur sangat banyak, seringkali berkembang sebagai akibat dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

6) Alergi, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas dapat memperparah pernapasan saat tidur. Pernapasan hidung yang sulit juga dapat menghambat tidur.

7) Nokturia, atau sering buang air kecil dapat mengganggu tidur. Ketidakseimbangan hormon dan penyakit pada saluran kemih dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi ini.

8) Nyeri kronis dapat menghambat dan mengganggu tidur. Penyebab umum dari nyeri kronis yang terkait meliputi:

  • arthritis
  • sindrom kelelahan kronis
  • fibromyalgia
  • penyakit radang usus
  • sakit kepala terus-menerus
  • nyeri punggung bawah terus menerus

Nyeri kronis bahkan dapat diperburuk oleh gangguan tidur. Perkembangan fibromyalgia mungkin terkait dengan masalah tidur.

9) Stres dan kecemasan umumnya memengaruhi kualitas tidur, menghambat untuk tertidur atau tetap tertidur. Mimpi buruk, mengigau, atau berjalan dalam tidur berhubungan.

Motivasi untuk Pasien

Obat modern menekan penyebab tetapi biasanya tidak menyembuhkan. Pengobatan alami membutuhkan waktu dan membutuhkan partisipasi pasien yang rajin, seperti juga komitmen konstan terhadap diet dan obat-obatan. Diperlukan beberapa hari agar program dapat bekerja. Perubahan umumnya diamati setiap hari. Setelah pola tidur normal mulai muncul, disarankan untuk melanjutkan terapi untuk sementara waktu. Mungkin selama dua hingga enam minggu, dengan perubahan pola makan dan gaya hidup jangka panjang.

Pasien harus sabar. Latihan dampak adalah kuncinya.

Ingat: Tubuh hanya sembuh saat tidur nyenyak dan istirahat. Pasien harus istirahat, dan berolahraga juga.